KOTAMOBAGUSIAR – Sang Kakek tua ini ternyata sudah berumur lebih dari 90 tahun.
Walau diusia yang hampir satu abad itu lelaki sangat sepuh ini masih terlihat begitu semangat menjalani roda kehidupan keseharin.
Dia kini memang tak lagi punya siapa siapa, karena sanak keluarga dekatnya telah mendahului dirinya.
Tete Uban, demikian panggilan keseharian dari pak tua ini, selama ini tinggal dengan salah satu keluarga di kelurahan genggulang Kotamobagu Utara, yang sudah merawat dan menerima dirinya sejak beberapa tahun yang lalu.
Dalam keseharian, tete uban yang juga biasa dipanggil tete hamzah ini sering bergulat dengan waktu dalam hal mendapatkan rizki.
Walau ditengah terpaan wabah corona yang telah membatasi gerak gerik orang keseharian, Pak tua ini masih punya rasa mandiri untuk mengais rezeki memenuhi kebutuhan makan minum dirinya sehari hari.
Daun kelapa kering adalah kerajinan pak tua untuk dibersihkan menjadi sapu lidi, dan selanjutnya dijual dengan harga Rp.5000 per ikatan sapu lidi.
Tentunya juga di rumah sekarang ini dimana dia tempati sejak beberpa tahun lalu, katakanlah tuan rumahnya sehari hari tentu juga telah menyiapkan makan minumnya sebagaimana mereka juga.
Tapi bagi dirinya merasa tidak afdhal jikalau tenaga yang masih tersisa diumur yang nyaris tembus seratus tahun itu tidak dimanfaatkan untuk bekerja yang menghasilkan sebagai bentuk dari perwujudan kemandirian sikapnya.
Semoga Sehat Selalu Tete Uban, semangat hidup keseharianmu ternyata melebihi usiamu.
(dari yang mengagumimu)