BITUNGSIAR – Demi meningkatkan kesadaran, kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalulintas serta terwujudnya Kamseltibcarlantas yang kondusif, Gabungan Satlantas Polres Bitung kembali melakukan kegiatan yang kali ini sudah memasuki hari ke 6 dalam Pelaksanaan Ops Patuh Samrat 2020 dikota Cakalang Bitung Selasa, (28/07/2020).
Dengan melibatkan 55 personel sesuai Sprin/772/VII/OPS.1.3./2020 Kapolres Bitung AKBP Winardi F.X Prabowo SIK Pada tanggal 21/07/2020 bertujuan, agar dapat meminimalisir pelanggaran berlalulintas serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam berkendara dijalan raya.
Kasat Lantas AKP Awaludin Puhi SIK, mengatakan jauh sebelumnya dilakukan Ops Patuh Samrat, Ia bersama Personel Satlantas Polres Bitung tak hentinya melakukan berbagai cara dengan mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis. Dan bersosialisasi serta melakukan pendekatan kepada masyarakat pengguna Ranmor baik dijalan raya hingga ke seluruh pangkalan Ojek dan pangkalan mobil rental yang ada di kota bitung. Sehingga dalam pelaksanaan Ops Patuh Samrat nanti, kami akan menggalakan soal pencegahan dan proses preemtif kepada setiap pengendara. Sehingga dengan kata lain upaya penegakkan hukum akan menjadi upaya terakhir dalam Operasi ini.
“Saya merasa itu belum cukup, kemudian berkoordinasi untuk mensosialisasikan berbagai program Polri khususnya Polantas hingga ke media sosial Fb dan Instagram, agar supaya masyarakat secara umum mengetahuinya. Terimakasih kepada Personel Sub Gakkum bagian Tilang atas kerjasamanya, yang selama ini telah banyak membawa peningkatan perubahan positif, serta perhatian Khususnya terhadap berbagai bentuk dan upaya pencegahan pelanggaran lalu lintas di wilayah Polres Bitung, hingga memberikan langkah dan solusi pernyelesaian permasalahan secara professional dan humanis”, ujar Awal sapaan akrabnya.
Awal mengungkapkan tak hanya itu, agar mereka tidak melanggar dan terlindungi ketika terjadi kecelakaan, sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat dan tukang Ojek, maka kami Anggota Satlantas berinisiatif patungan dan menyisihkan sedikit dari gaji kami untuk membeli Helm dan membagikannya. Tujuannya agar masyarakat sadar akan pentingnya menggunakan Helm, tertib berkendara dan terbebas dari sanksi tilang.
“Karena masih ada masyarakat yang menilai bahwa POLRI senang melihat masyarakat melanggar lalulintas” Maka karena kami tidak senang, kamipun sepakat patungan dan lebih senang membantu Masyarakat”, tegasnya.
Lanjut, mantan Kasat Lantas Polres Sangihe yang selalu kreatif dan inovatif memberikan Pelayanan terbaik untuk masyarakat Kota Bitung ini menjelaskan, Sudah menjadi tugas dan tanggungjawabnya membina dan menyelenggarakan fungsi lalu lintas yang meliputi pendidikan masyarakat, penegakan hukum, pengkajian masalah lalu lintas, registrasi, dan identifikasi pengemudi dan kendaraan bermotor, serta mengadakan patroli jalan raya.
Awal menambahkan, trend pelanggaran Lalu lintas sampai hari ke 6 Ops Patuh Samrat 2020 menurun hingga 28% secara keseluruhan dari jenis pelanggaran yakni tidak menggunakan Helm, Berboncengan lebih dari 1 orang, pengemudi dibawah umur, Seat Belt/ Sabuk pengaman, Muatan berlebihan dan Pelanggaran Dokumen. Helm pun yang mendominasi pelanggaran dikota Bitung kini menurun dari hari pertama 80% ke 30% di hari ke 6. Sedangkan untuk Pelanggar yang terjaring dihari pertama sebanyak 86 dan 121 Dakwaan, mengalami penurunan pelanggaran di hari ke 6 menjadi 48 dan 55 Dakwaan.
Terpisah, Muhammad Rifai Sirih yang berprofesi sebagai Tukang Ojek mengatakan, Seminggu sebelum Ops Patuh Samrat dirinya sempat terjaring sosialisasi penertiban pengguna Ranmor 17/07 di depan pasar Girian, yang dilakukan Oleh Satlantas Polres Bitung.
“Saya akui atas kelalaian saya membawa penumpang tanpa menggunakan helm. Saya berpesan kepada teman teman se profesi Ojek bahwa setelah kejadian itu, baru saya menyadari betapa pentingnya nyawa kita dan orang lain. Mari kita lengkapi surat surat kendaraan dan menggunakan helm untuk pengendara dan penumpang, agar bisa meminimalisir terjadinya fatalitas kecelakaan dan mempermudah kita dalam mencari nafkah setiap hari. Disaat kita berkendara dan kendaraan kita disetop untuk diperiksa Polantas dan kendaraan kita dalam keadaan lengkap, maka waktu kita tidak akan terbuang sia-sia sehingga kita bisa leluasa melanjutkan aktifitas kita tanpa merugikan diri kita dan orang lain”, tutur Rifai.
Senada, hal yang sama dilontarkan oleh Salim salah satu karyawan perusahaan finance Adira dikota bitung. Ia mengatakan Ops Patuh Samrat ini sangat penting, agar pengguna jalan lainnya merasa nyaman dan bisa terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh pengguna jalan raya lainnya.
“Karena keselamatan bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Kalau kita tertib, orang lain juga akan selamat. Mari kita saling menghormati sesama pengguna jalan lainnya”, terang Salim. (Med)