KOTAMOBAGUSIAR – Institusi Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotamobagu diminta segera melidik Pembangunan talud dengan anggaran Rp.180 juta di kelurahan motoboi besar yang ramai diperbincankan kalangan warga.
Beberapa tokoh Masyarakat kelurahan motoboi besar kembali mempertanya kan pembuatan talud yang mengarah ke desa Bongkudai.
Talud yang sumber dana berasal dari kelurahan tersebut sudah diadukan ke pihak Dprd Kota kotamobagu dan sudah diadakan hearing kepada perangkat kelurahan terkait. Namun sampai berita ini diturunkan belum ada tindak lanjut yang dilakukan oleh penegak Hukum.
Temuan tim.media ini di lapangan sudah jelas kelihatan terdapat kejanggalan dari bentuk fisik talud tidak adanya koporan untuk Fondasi talud dan betuk fisik talud tidak simetris di kedua sisi.
Dalam keterangan yang dihimpun dari tokoh masyarakat kelurahan motoboi besar bahwa sedari awal talud yang dikerjakan oleh KSM Satu hati yang diketuai oleh oknum wartawan salah satu media di kotamobagu ini sudah tercium aroma tidak sedap,seperti bentuk fisik talud yang tidak simetris dan tidak mempunyai koporan,
Lucunya lagi talud yang dibuat ini lebih mengedepankan kekerabatan dengan sang lurah karena talud di maksud lebih diutamakan dibangun di halaman salah satu kerabat sang lurah.
Padahal pada satu sisi lainnya terkesan tidak diperhatikan oleh para pekerja proyek tersebut,sehingga terjadi ketimpangan daripada panjang talut di satu sisi dan sisi lainnya.
Hal ini sudah ditegur oleh para tokoh masyarakat dan warga terdampak tetapi sang oknum wartawan yang notabenenya adalah mantan terpidana kasus penggelapan kendaraan dan stnk palsu pada thn 2019 ini menyatakan bahwa dia sebagai ketua KSM,tidak takut walau dilaporkan kemana saja,namun yang jadi pertanyaan warga Masyarakat Kelurahan Motoboi kenapa mantan terpidana bisa menjadi Ketua KSM ungkap warga
Hasil konfirmasi dengan Lurah Motoboi Zulsan Pombaile di ruang kerjanya mengatakan dirinya tidak tau tentang mekanisme pembangunan talud tersebut. Namun ketika awak media ini memperlihatkan gambar talud sudah mulai terbawa arus, sang lurah merasa heran dan mengatakan bahwa sirinya segera kelapangan u tuk melihat langsung,(agus/kosi)